Sabtu, 30 November 2013

Belanja Kebutuhan Rumah Tangga di Luwes, Benci tapi Rindu

Hari ini tadi, kebetulan sebuah hari yang cerah. Rumaisha juga bergegas mandi dan bermain di halaman. Mengingat banyaknya kebutuhan rumah tangga banyak yang habis, saya berpikir bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk berbelanja. Saya tidak mengajak Rumaisha supaya bisa berbelanja dengan cepat.

Luwes adalah sebuah supermarket yang sangat dekat dari rumah. Setiap bulan, saya selalu berbelanja ke Luwes. Luwes mulai buka pukul 09.00 WIB. Maka ketika pukul 09.30 saya bergegas berangkat ke Luwes, dengan harapan supaya tidakterlalu antri disana.

Tapi apa yang terjadi sodara-sodara? 

Saya hanya berbelanja sedikit, tapi harus antri nomer 10, dan masing-masing membawa trolley yang penuh! Dan itu terjadi pada semua kasir. Yaahh.. akhirnya saya pun mulai berdiri untuk antri. 

Selama mengantri, saya jadi berpikir. Apa ya, yang membuat orang-orang ini, termasuk saya, berbelanja di Luwes?

Kenyamanan? Ketahuilah, bahwa belanja di Luwes amat sangat tidak nyaman. AC nya tidak terlalu dingin, sehingga masih terasa hangat didalamnya. Luwes juga selalu penuh sesak, apalagi di waktu-waktu tertentu seperti malam Ahad, hari Ahad, atau hari libur tanggal merah. Kalau sudah begitu, antrinya bisa sampai tembok belakang. Antrian itu melewati rak-rak produk. Jadi kalau mau ambil produknya pun susah. Apalagi kalau pakai acara pilih memilih, diantara kepala-kepala yang berjajar. Saya pilih kepalanya aja deh, salah satu! Huuh...

Belum lagi SPG alias Sales Promotion Girl yang berjajar-jajar. Dari satu produk saja SPG nya bisa lebih dari satu. Banyak SPG berkeliaran dimana-mana. Kalau kita nyentuh produknya, mungkin untuk membandingkan harga atau komposisi, pasti SPGnya mendekat sambil berceramah panjang lebar kanan kiri atas bawah. #Menguaplebar...

SPG itu suka bercerita dengan SPG yang lain, dengan suara keras, tertawa-tawa pula. Dandanannya jangan dibayangkan seperti SPG di hyper market semacam Carefour, Hypermart, Lottemart, Giant, dll. Dandanannya maksa banget #Tariknafas... Bingung menjelaskannya. Pokoknya norak bin lebay. 

Dan yang bikin benar-benar super menjengkelkan adalah, para SPG itu menata produk-produk mereka pada saat jam berbelanja dimulai. Mereka membongkar kardus-kardus disepanjang jalanan supermarket. Membawa kemoceng kecil, lalu menata produk-produk itu di rak. Jadi Saya harus melewati mereka yang sedang duduk-duduk di lantai sambil membongkar barang. Sungguh amat sangat tidak nyaman.

Luas? Tidak juga. Luwes sangat sempit. Diantara dua rak hanya muat dilalui dua troli yang saling berlalu dengan hati-hati supaya tidak bersenggolan. Jarak antara rak satu dengan yang lain tidak luas. 

Jadi, apa yang menyebabkan Luwes begitu penuh sesak dengan pengunjung? Alasan dari saya untuk tetap berbelanja di Luwes adalah karena harganya yang murah. Sama persis dengan harga grosir, tetapi boleh membeli ecer. Juga karena lengkap, dan dekat dari rumah. 

Sooo... bila yang menginginkan kenyamanan, jelas Luwes bukan pilihan yang tepat. Agak jauh sedikit ada mall yang menawarkan kenyamanan berbelanja. Dan saya tetap belanja di Luwes. Benci tapi rindu, mungkin begitu istilah yang tepat buat Luwes. Hehehe...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar