Marak sekali akhir-akhir ini, menjadi sebuah tren lomba tahfidz dimana-mana. Jadi, dalam sebuah ajang, kalau islami, pasti ada lomba tahfidz nya.
Apa sih tujuannya?
Katanya, lomba tahfidz bertujuan untuk meningkatkan motivasi anak. Meningkatkan rasa percaya diri anak. Mengukur kemampuan diri. Apa lagi? Masih banyak lah tujuannya. Semua tujuan baik-baik kok.
Dari yang skala RT, RW, kelurahan, kota, provinsi, nasional, hingga internasional. Luar biasa antusias masyarakat islam akhir-akhir ini terhadap tahfidz. Alhamdulillah.
Tapi..
Menurut saya ada yang perlu digaris bawahi. Ini pendapat saya saja ya. Yang setuju silahkan, yang tidak setuju juga silahkan.
Pertama
Khususnya di Solo, ini jadi suatu hal yang berlebihan. Bayangkan saja. Ada sebuah EO yang rajin mengadakan lomba tahfidz setiap 3-4 bulan sekali. Di tempat yang sama. Dengan pola yang sama. Menurut saya, dengan rutinitas semacam itu jadi tidak ada gregetnya. Lomba tahfidz hanya sekedar pelengkap kegiatan bazar.
Kedua
Ada yang berkata begini. "Kalau rajin datang, koleksi piala bisa nambah cepet lo. Sekolahku sering dapat piala. Lumayan buat diletakkan di etalase ruang tamu. Menambah nilai."
Tujuan lombanya hanya untuk mendapat piala. Uang pembinaan yang hanya 50ribu itu cukup untuk menggandakan piala untuk diberikan ke anaknya. Yang asli untuk sekolah.
Dulu saya kagum dengan instansi sekolah atau tpa yang punya berderet piala lomba tahfidz. Sekarang kekaguman itu pudar. Apa hanya karena lombanya sering? Ya. Dan masih ada penyebab lainnya.
Ketiga
Konten lomba tahfidznya, sangat sangat tidak mendidik. Bayangkan. Masa untuk level anak kelas 1 SD hingga kelas 3 SD hanya surat AnNas hingga Al Ma'un?? Itu sih level TK A kalee.. Bahkan yang level hingga kelas 6 SD hanya sampai surat Al Qori'ah. Dimana letak istimewanya?? Anak segitu kudunya minimal 1 juz 30 sudah kudu hafal. Apalagi jaman sekarang ini tpa tahfidz ada dimana-mana.
Menurut saya, justru lomba semacam itu melemahkan motivasi menghafal. Apalagi ketika sang anak juara 1 padahal kelas 6 SD dan hafalannya baru sampai Al Qori'ah. Dia merasa cukup pintar. Padahal itu musibah. Apa yang dipelajari selama 12 tahun hidupnya hingga 1 juz pun belum hafal.
Tidak ada prestisnya sama sekali menurut saya. Bandingkan dengan lomba tahfidz usia SD khusus juz 30. Atau kategori 5juz. Nah itu kan membuat anak tertantang. Syaratnya pasang target tinggi. Memicu anak untuk lebih rajin menghafal. Ketika kalah pun, bisa memotivasi diri untuk belajar lebih. Apalagi menang. Lumayan prestis lah usia SD hafal 5 juz.
Sebenarnya bukan masalah prestis atau tidaknya. Jadi kembali ke awal, bila hanya lomba sekedar lomba saja, apa yang menjadi tujuan mengadakan lomba tahfidz tersebut?
Seorang yang pernah mengisi sambutan dalam sebuah lomba yang alakadarnya pernah berkata, "Kegiatan semacam inilah yang akan membekas di hati anak-anak. Bukan masalah isi lombanya atau menang kalahnya. Tapi kegembiraan anak."
Yah, mau gimana lagi kalau memang tujuannya hanya untuk mencari kegembiraan. Jadi konten lomba nya juga tidak terlalu dipikirkan. Yang penting anak-anak gembira.
Kalau saya pribadi, saya kurang cocok. Pernah LQ* mengirimkan pasukannya untuk ikut dalam dua even. Yang pertama di UMS. Sama sekali saya tidak menyesal karena lomba nya juz 30. Meski hanya dapat satu piala, Alhamdulillah. Kan memang tujuan awalnya bukan piala. Tapi yang kedua, saya sangat menyesal. Lomba nya hanya surat sangat pendek, peserta membludak, panitia sedikit, amburadul kegiatannya. Lomba di dekat rumah ini, padahal mengundang ratusan anak hanya untuk gembira itu tadi. Dan dilakukan hampir sebulan sekali.
Belum lagi masalah biaya untuk sewa transportasi ke lokasi lomba. Kalau sesekali ya masih maklum. Nah ini sebulan sekali. Donaturnya kasihan tuh :) Waktu juga terbuang sia-sia untuk sesuatu yang kurang manfaatnya.
Alhasil, saat ini LQ* jadi lebih waspada. Tidak semua even kami ikuti. Tapi hanya yang benar-benar bermutu dan mendidik lah yang akan kami ikuti insyaAllah.
Catatan ya..
Ada sebuah tpa yang piala nya berderet. Tapi surat ad dhuha keatas sudah tidak hafal. Padahal sudah puluhan tahun berdiri. Nanti akan saya share tips memilih tpa. InsyaAllah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar