setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya
Pernyataan itu ada dalam hadits. Maka suami sebagai seorang Qowwam atau pemimpin atas rumah tangganya juga akan diminta pertanggungjawaban atas keadaan rumah tangganya. Atas istrinya, dan atas anak-anaknya.
Suami bertugas mencari nafkah. Itu sudah pasti. Tapi apakah tugasnya hanya mandeg sampai disitu? Tidak! Suami mempunyai tanggungjawab besar dirumahnya, yaitu mendidik istri dan anaknya. Suami berperan besar dalam pendidikan yang diberikan pada istri dan anak-anaknya.
Pada istri, suami harus membangun ibadah istrinya yang kuat. Tentunya setelah membentengi dirinya sendiri dahulu. Bila dirinya tidak kuat pondasi imannya, bagaimana mau menguatkan pondasi istrinya? Dalam hal ini dia berdosa atas kurangnya ibadah pada dirinya, masih berdosa atas tanggung jawabnya mendidik istrinya.
Pada anak-anak, suami mempunyai peran tersendiri sebagai seorang ayah yang tegas saat ada ditengah anak-anaknya. Tegas bukan kasar. Tegas dalam memerintahkan sesuatu dengan kasih sayang. Kalau ayahnya saja kasar, anaknya harus jadi orang lembut dan berkasih sayang?? Jelas tidak mungkin, karena anak itu sifatnya meniru dan yang ditiru pertama adlah orang tuanya.
Kalau suami tidak mau bertanggungjawab atas istri dan anaknya, maka ia akan membebaskan istri dan anaknya mau berbuat apapun terserah. Istri mau bangun kesiangan, juga tidak apa-apa. Padahal kalau bulan romadhon, sebelum subuh sudah dibangunkan. Kalau romadhon kan ada perlunya, supaya melayaninya dalam makan sahur. Kalau hari-hari biasa kan tidak ada perlunya. Jadi tidak perlu membangunkan istri.
Maunya anak-anak instan menjadi anak yang baik. Tidak mau adanya perjuangan. Bila anak ada yang melenceng, maka dikatakan rumah tangganya adalah rumah yang amburadul. Padahal siapa yang bertanggung jawab atas amburadulnya rumah tangganya sendiri? Pemimpin atau Qowwam lah yang bertanggung jawab.
Istri memang mengatur rumah tangga, tetapi tidak bisa kalau menyerahkan semua beban tanggung jawab seratus persen pada istri. Istri bukanlah superman yang bisa mengerjakan tiga pekerjaan dalam waktu yang sama. Menyiapkan makan malam dan menemaninya mengobrol, membantu anak-anak belajar, dan menyiapkan si kecil untuk tidur. kalau ada satu yang tidak dikerjakan, wajah suami akan cemberut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar