Haruskah aku berkata bahwa aku sabar
Ketika masih ada segumpal daging bernama hati
Yang didalamnya berisi umpatan dan cacian
Sehingga warnanya menghitam kelam
Aku terjatuh dalam kubangan keadaan
Dan didalamnyalah aku berkubang
Setuju dengan kotornya atau marah
Setidaknya aku bisa berenang sepanjang waktu
Aku hanya mampu membayangkan
Andai kubangan ini adalah samudra nan luas
Dan aku berada ditengah-tengahnya
Maka aku akan menyipitkan mataku memandang
sejauh mata nan biru mendayu
Maka disinilah aku memandang langit
Sambil membayangkan bahwa itu samudra
Aku basah juga, sama ketika di samudra
Dan aku juga memandang biru
Sungguh birunya mencuci hitamnya hati
Menawar segala rasa pahit dan masam
Meski tak membuatnya menjadi manis
Setidaknya aku bisa bersabar dalam keadaan
*Lama tidak membuat puisi..
Intermesso di siang hari

Tidak ada komentar:
Posting Komentar