Marilah kita
bermuhasabah sejenak. Melupakan segala hal yang terjadi didepan mata.
Memusatkan perhatian pada usia kita yang semakin menua setiap detiknya. Sunnguh
Allah telah memberikan karunia-Nya yang tidak terhingga, sehingga kita bisa
melewati hari demi hari, hingga saat ini.
Marilah kita
bermuhasabah sejenak. Di usia yang tidak muda ini, apa saja yang telah kita
lakukan? Apakah arah perjalanan dan bekal kita sudah sesuai dengan tujuan kita
yang sebenarnya?
Sungguh
kehidupan dunia ini hanyalah sementara. Kehidupan yang sebentar ini hendaknya
diisi dengan membekali diri yang sebanyak-banyaknya untuk kehidupan akherat.
Semakin banyak bekal, tentu saja tujuan kita akan semakin tercapai. Namun,
setelah sekian lama kehidupan berlalu, pertanyaannya adalah, apakah bekal itu
sudah cukup bila kita dipanggil Allah sewaktu-waktu?
Apakah
kehidupan yang telah kita lalui selama ini telah berimbang antara dunia dan
akherat? Rasanya masih jauh. Sungguh kadang ada kenikmatan yang telah kita
dapat melalaikan kita untuk terus beramal shalih, memperkaya bekal untuk
akherat kita.
Kita semua
telah mengetahui adanya hadits Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi wasallam yang artinya
sebagai berikut “Ada
dua kenikmatan yang melalaikan manusia, yaitu kesehatan dan waktu luang” Hadits
Riwayat Bukhori.
Memang. Ketika
dalam kondisi sehat dan waktu luang, manusia banyak yang merasa bisa melakukan
hal-hal yang menguntungkan dunianya. Lupa untuk meluangkan kenikmatannya
tersebut untuk mencari bekal akherat sebanyak-banyaknya. Padahal dalam kondisi
tersebutlah ada banyak kesempatan yang kita lakukan.
Marilah kita
bermuhasabah sejenak. Sudah berapa kali bacaan Al-Qur’an yang kita khatamkan
dalam satu bulan? Padahal batas minimal yang diberikan Rosulullah adalah untuk
mengkhatamkan Al-Qur’an satu bulan sekali. Itu artinya kita harus bisa membaca
Al-Qur’an satu juz setiap hari, karena Al-Qur’an terdiri dari 30juz dan satu
bulan ada 30 hari rata-rata.
Satu juz
setiap hari, artinya ada 10 lembar dari Al-Qur’an mushaf cetakan Saudi Arabia. 10
lembar untuk kita baca dari 24 jam yang disediakan Allah Subhanahu wa Ta’ala
kepada kita. Masihkah kita merasa sibuk?
Ada berapa sholat sunnah
yang kita kerjakan sehari semalam? Padahal untuk membangun rumah di Jannah,
kita memerlukan 12 roka’at sholat sunnah Rowatib setiap harinya. 2 rokaat
sebelum Subuh, 4 roka’at sebelum Dzuhur, 2 roka’at sesudah Dzuhur, 2 roka’at
setelah Maghrib, dan 2 roka’at setelah Isya’. Sudahkah mulai kita bangun rumah
kita?
Ditambah
sholat sunnah Dhuha dan Witir yang sangat dianjurkan oleh Rosulullah agar
selalu kita lakukan setiap harinya. Sudahkah mulai kita rutin melakukannya?
Ada Dzikir ma’tsurat
pagi dan petang, yang berisi doa dan dzikir aneka macam penuh kebaikan dan
keutamaan. Menghapus dosa, menambah pahala, melindungi hari-hari yang kita
lalui disetiap langkahnya. Sudahkah kita tergoda untuk membacanya?
Ada sedekah dengan segala
janji kebaikan dari Allah yang turun dengan derasnya bila kita bersedekah ikhlash
lillahi ta’ala. Sudahkah kita sering melakukannya?
Ada pula sholat malam
yang dengannya Allah menjadi sangat dekat dengan kita, mengabulkan setiap doa
hamba-Nya yang meminta di keheningan dan kegelapan malam. Ada Allah yang mendengar
rintihan dan keluh kesah kita tanpa akan bocor sedikitpun kemana-mana, tetap
terjaga kerahasiaannya. Ada
janji mengangkat derajat manusia didunia maupun diakherat menuju tingkat yang
mulia.
Sudahkah kita
tergerak hatinya untuk mulai melakukan segala amal sholih? Sungguh jangan
sampai kita termakan usia dalam kesia-siaan.
Edisi galau
memikirkan amalan yang sedikit. Semoga Allah selalu memberi rahmatnya kepada
kita semua, sehingga kita mampu untuk selalu beramal sholih. Amin Ya Robbal
Alamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar