Kamis, 26 Desember 2013

Termakan Usia

            Sudah berapa tahun usia kita? Sungguh sudah bilangan puluhan ribu bila dalam satuan hari, atau bahkan ratusan ribu bila dalam satuan jam. Sungguh telah lama kita bernafas, menghirup udara gratis dari Sang Maha Pencipta.
Marilah kita bermuhasabah sejenak. Melupakan segala hal yang terjadi didepan mata. Memusatkan perhatian pada usia kita yang semakin menua setiap detiknya. Sunnguh Allah telah memberikan karunia-Nya yang tidak terhingga, sehingga kita bisa melewati hari demi hari, hingga saat ini.
Marilah kita bermuhasabah sejenak. Di usia yang tidak muda ini, apa saja yang telah kita lakukan? Apakah arah perjalanan dan bekal kita sudah sesuai dengan tujuan kita yang sebenarnya?
Sungguh kehidupan dunia ini hanyalah sementara. Kehidupan yang sebentar ini hendaknya diisi dengan membekali diri yang sebanyak-banyaknya untuk kehidupan akherat. Semakin banyak bekal, tentu saja tujuan kita akan semakin tercapai. Namun, setelah sekian lama kehidupan berlalu, pertanyaannya adalah, apakah bekal itu sudah cukup bila kita dipanggil Allah sewaktu-waktu?
Apakah kehidupan yang telah kita lalui selama ini telah berimbang antara dunia dan akherat? Rasanya masih jauh. Sungguh kadang ada kenikmatan yang telah kita dapat melalaikan kita untuk terus beramal shalih, memperkaya bekal untuk akherat kita.
Kita semua telah mengetahui adanya hadits Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi wasallam yang artinya sebagai berikut “Ada dua kenikmatan yang melalaikan manusia, yaitu kesehatan dan waktu luang” Hadits Riwayat Bukhori.
Memang. Ketika dalam kondisi sehat dan waktu luang, manusia banyak yang merasa bisa melakukan hal-hal yang menguntungkan dunianya. Lupa untuk meluangkan kenikmatannya tersebut untuk mencari bekal akherat sebanyak-banyaknya. Padahal dalam kondisi tersebutlah ada banyak kesempatan yang kita lakukan.
Marilah kita bermuhasabah sejenak. Sudah berapa kali bacaan Al-Qur’an yang kita khatamkan dalam satu bulan? Padahal batas minimal yang diberikan Rosulullah adalah untuk mengkhatamkan Al-Qur’an satu bulan sekali. Itu artinya kita harus bisa membaca Al-Qur’an satu juz setiap hari, karena Al-Qur’an terdiri dari 30juz dan satu bulan ada 30 hari rata-rata.
Satu juz setiap hari, artinya ada 10 lembar dari Al-Qur’an mushaf cetakan Saudi Arabia. 10 lembar untuk kita baca dari 24 jam yang disediakan Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada kita. Masihkah kita merasa sibuk?
Ada berapa sholat sunnah yang kita kerjakan sehari semalam? Padahal untuk membangun rumah di Jannah, kita memerlukan 12 roka’at sholat sunnah Rowatib setiap harinya. 2 rokaat sebelum Subuh, 4 roka’at sebelum Dzuhur, 2 roka’at sesudah Dzuhur, 2 roka’at setelah Maghrib, dan 2 roka’at setelah Isya’. Sudahkah mulai kita bangun rumah kita?
Ditambah sholat sunnah Dhuha dan Witir yang sangat dianjurkan oleh Rosulullah agar selalu kita lakukan setiap harinya. Sudahkah mulai kita rutin melakukannya?
Ada Dzikir ma’tsurat pagi dan petang, yang berisi doa dan dzikir aneka macam penuh kebaikan dan keutamaan. Menghapus dosa, menambah pahala, melindungi hari-hari yang kita lalui disetiap langkahnya. Sudahkah kita tergoda untuk membacanya?
Ada sedekah dengan segala janji kebaikan dari Allah yang turun dengan derasnya bila kita bersedekah ikhlash lillahi ta’ala. Sudahkah kita sering melakukannya?
Ada pula sholat malam yang dengannya Allah menjadi sangat dekat dengan kita, mengabulkan setiap doa hamba-Nya yang meminta di keheningan dan kegelapan malam. Ada Allah yang mendengar rintihan dan keluh kesah kita tanpa akan bocor sedikitpun kemana-mana, tetap terjaga kerahasiaannya. Ada janji mengangkat derajat manusia didunia maupun diakherat menuju tingkat yang mulia.
Sudahkah kita tergerak hatinya untuk mulai melakukan segala amal sholih? Sungguh jangan sampai kita termakan usia dalam kesia-siaan.

Edisi galau memikirkan amalan yang sedikit. Semoga Allah selalu memberi rahmatnya kepada kita semua, sehingga kita mampu untuk selalu beramal sholih. Amin Ya Robbal Alamin.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar