Pada saat sekarang ini, jalanan ramai dengan padatnya
mobil-mobil plat luar kota.
Semua ingin menghadiri acara haul alias peringatan kematian seseorang yang
dianggap mulia. Dari perempatan Baturono hingga perempatan Pasar Kliwon
tertutup rapat. Juga dari perempatan Katangan hingga alun-alun selatan tertutup
rapat.
Daerah sekitarnya juga ikut terkena imbas. Seperti daerah rumah
saya yang dekat jaraknya. Depan pintu rumah kalau tidak diberi tulisan “Dilarang
Parkir” pasti sudah ada mobil yang singgah. Seringnya tidak tahu aturan sih.
Tahun lalu, saya mengempiskan roda mobil yang seenaknya parkir didepan pintu. Terus,
motor saya caranya lewat gimana? Terbang?
Usamah sudah mulai kritis. Dia mulai bertanya-tanya, ada
acara apa itu? Percakapannya dengan Usamah saat itu membuat saya terharu dan
tersadar. Betapa pemikirannya begitu jernih dan cerdas. Kata-katanya sederhana,
tetapi tegas. Hati saya bergejolak.
Usamah : Ini
acara apa, Mah?
Saya : Acara haul, peringatan ulang tahun
kematian seseorang.
Usamah : Loh,
bukannya ulang tahun tambah umur yang orangnya masih hidup aja tidak boleh?
Saya : Memang
tidak boleh... Makanya kita tidak mengikuti acara itu.
Usamah : Aneh
ya?
Saya : Apanya yang aneh?
Usamah : Nabi
Muhammad yang paling mulia aja tidak melakukannya, kenapa kita repot-repot
melakukannya?
Saya : Itu namanya perbuatan bid’ah atau
mengada-ada.
Usamah : Jadi
kalau melakukan perbuatan bid’ah, tidak dapat pahala, dan menambah dosa?
Saya :
Jelas.. perbuatannya ditolak Allah. Lagian, banyak ibadah yang disunnahkan
untuk dikerjakan, malah tidak dikerjakan. Eh, ini malah membuat ibadah yang
baru.
Usamah :
Kalau gitu, mereka rugi dunia akherat ya? Rugi dunia, uangnya keluar banyak, capek juga,
eh di akherat bukannya menambah pahala malah menambah dosa.
Saya :
Bener...
Usamah :
Lagian mereka juga mengganggu jalan. Berapa banyak orang yang harus memutar
jalannya karena jalanan di stop. Bukannya kita disuruh menyingkirkan batu dari
jalan? Ini malah menutup jalan..
Saya :
...... *speechless
Usamah : Kita
ini kan hidup
ibaratnya dalam kapal ya, Mah? Mereka yang melakukan perbuatan dosa ibarat
melubangi kapal. Nanti kita gimana, karena mereka kita juga ikut tenggelam..
Saya :
...... *speechless
Ketahuilah, Nak...Masih ada banyak bab dalam agama ini yang
harus kau pelajari. Ada
banyak doa dari ibumu yang akan terus mengiringi langkahmu. Semoga Allah selalu
menjaga fitroh aqidah dan kebaikanmu.
Barakallahu fiik, Usamah...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar