Bayang-bayang semu indah itu terbayang kembali. Di saat-saat kehamilan yang semakin tua ini, saat semakin susah untuk berjalan sekalipun, semakin susah pula menahan gejolak emosi dan pemikiran.
Bayang-bayang semu indah itu terbayang kembali. Saat aku sudah berkomitmen untuk tak membayangkannya lagi. Namun semakin aku berusaha melupakannya, semakin jelas ingatan itu terungkap.
Bayang-bayang semu indah itu hadir kembali. Padahal aku benar-benar yakin bahwa itu adalah semu. Walau indah, namun semu. Aslinya tidak akan seindah bayangannya. Itu semua hanya ilusi syaiton sang penggoda manusia.
Bayang-bayang itu bukan hanya menggangguku, namun sekaligus menghibur. Makanya, susah sekali menghapusnya. Karena tanpa sadar aku membutuhkannya. Bahkan aku menikmatinya.
Bayang-bayang itu datang dan pergi. Ketika tak ada lagi yang membuatku tertawa, maka bayangan itulah yang mencoba sedikit melunakkan hati. Meski kadang tergoda untuk mendekati, aku berusaha untuk menepati janji.
Janjiku untuk selalu berada dijalan-Nya. Bukan jalanmu yang bisa saja menyesatkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar