Kalau anak ada ujian, hati saya yang kebat kebit. Tapi anaknya enjoy aja tuh. Ga ada beban sama sekali. Ringan aja, malah malamnya ambil hape saya terus main game.
Ini kan ujian tahfidz juz'iyyah, ujian 1juz sekali duduk. Kesalahan tidak boleh lebih dari 6 dan waktunya tidak boleh lebih dari 1jam.
Nah, dengan kemampuan saya, saya membayangkan aja ngeri. Makanya saya cereweti anak dua, Usamah dan Mus'ab, supaya giat murojaah. Supaya bisa lulus ujiannya. Tapi anaknya malah santai... Geregetan rasanya. Huh.
Berangkat sekolah tadi pagi juga kelihatan santai. Terlalu santai malah, sampai makannya Mus'ab tidak habis karena abi sudah di depan terus membunyikan klaksonnya. Tenang banget. Ini anak dua apa ga tahu ya jantungnya mama sudah dag dig dug. Bibir sudah merapal mantra.. eh.. doa maksudnya supaya anak-anak diberi kemudahan dalam ujian.
Pulang sekolah, mereka juga ga langsung kasi kabar. Ganti baju seperti biasa, yang satu langsung nyambar laptop, yang satu tidur-tiduran sambil lihat-lihat mainannya. Saya yang harus masuk ke kamarnya untuk tanya hasilnya.
"Gimana tadi ujiannya?" tanya saya bersemangat.
"Lulus." jawab Mus'ab dengan nada datar. "Salah satu aja pas surat Mumtahanah."
"Alhamdulillah.. kalo Usamah?" tanya saya lagi.
"Sama." jawabnya pendek. Hiiihhh.. semangat dikit napa sih..
"MasyaAllah.. salah berapa?" tanya saya lagi.
"Nol. Alias ga ada salahnya." jawabnya lagi. dataar nadanya.
Saya yang haru biru, bersyukur banget. Secara saya dulu seusianya hafal Al-Fajr aja bangganya luar biasa. Ini anak-anak sudah hafal sekian juz masih rendah hati. Tidak menganggap istimewa.
*Mau sujud syukur, tapi lagi gendong Abbas yang demam. Nanti aja sujudnya...
Memang sih, saya pernah menasehati mereka. Saya tidak akan berbangga hati dengan prestasi kalian jika tidak diiringi dengan akhlak yang mulia. Juga nasehat lainnya, bangga itu hafal 30 juz, bukan juz 30 saja sudah bikin heboh..
Aaahhh.. menguap rasanya capek sebadan. Adanya bahagia dan syukur. Adanya teh, gula, telur, ... eh.. kok.malah menyebut persediaan dapur. Ya, kayaknya ini pengaruh multi rasa antara bahagia karena mereka lulus ujian dan sedih karena Abbas demam. Nano rasanyaaa...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar