Rasa Malu di Kolam Renang

Tahukah kalian, apa yang hilang dari umat ini? Rasa malu.

Padahal itulah yang membedakannya dari binatang. Otak berpikir untuk menciptakan rasa malu.

Binatang tidak berpakaian, karena memang begitulah mereka. Mereka tidak berotak yang berpikir bagaimana seharusnya. Sunnatullah mereka begitu. Tapi manusia? Manusia harus menggunakan otak yang telah di anugerahkan kepadanya untuk berpikir sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.

Bila semakin menanggalkan pakaian, lantas mengapa marah bila dikatakan bahwa mereka ingin menyamakan diri dengan binatang? Clothless..

Apalagi di kolam renang ini. Selama hampir 2 minggu disini, saya melihat rasa malu yang terkikis dan hampir hilang. Hijab syar'i gamis syar'i lepas semuanya berganti baju renang syar'i. Padahal baju renang sifatnya wrap. Membalut. Syar'i dari mana? Padahal lagi, kolam renang ini campur laki perempuan muslim dan non muslim.

Padahal (lagi dan lagi), bila terkena air, baju renang itu langsung menempel dan memperlihatkan dalaman dan yang lebih dalam. Saya yang sama-sama perempuan aja risih melihatnya. Mending saya lihat hape saja lah..

Yang laki-laki sama saja. Pakaian renangnya. Hanya celana separo paha dengan bagian atasnya dibawah pusar. Apa hukum islam ini tidak berlaku di kolam renang ya? What a terrible view..

Solusinya, buat yang perempuan, sudah ada kolam khusus muslimah. Aman kan? Yang laki-laki bisa memperpanjang celananya. Atau seperti Usamah yang menggunakan pakaian seperti pakaian selam. Tangan panjang celana panjang dengan agak longgar.

Rasa malu perlu dijaga bahkan dipupuk. Bila dalam berpakaian saja sudah hilang rasa malu, apalagi dalam berbuat kemaksiatan lainnya. Akan lebih mudah menguapkan rasa tersebut.