Kamis, 10 Agustus 2017

PENUNTUT ILMU TIDAK BOLEH FUTUR

Seorang penuntut ilmu tidak boleh futur dalam usahanya untuk memperoleh dan mengamalkan ilmu. *_Futur_* yaitu rasa malas, enggan, lamban, dan tidak semangat, *PADAHAL SEBELUMNYA IA RAJIN, BERSUNGGUH-SUNGGUH DAN PENUH SEMANGAT.*

Futur adalah satu penyakit yang sering menyerang sebagian ahli ibadah, para da'i dan *PENUNTUT ILMU.* Sehingga seseorang menjadi lemah dan malas, bahkan *terkadang berhenti sama sekali dari melakukan aktivitas kebaikan. Misalnya futur dalam menuntut ilmu syar'i*, futur dalam aktivitas dakwah, futur dalam beribadah kepada Allah, dan lainnya.

Orang yang terkena penyakit futur ini berada pada tiga golongan, yaitu:

1. Golongan yang berhenti sama sekali dari aktivitasnya dengan sebab futur, *dan golongan ini banyak sekali.*

2. Golongan yang terus dalam kemalasan dan patah semangat, namun tidak berhenti sama sekali dari aktivitasnya, *dan golongan ini lebih banyak lagi.*

3. Golongan yang kembali pada keadaan semula, *dan golongan ini sangat sedikit.*

Futur memiliki banyak dan macam-macam sebab. Apabila seorang muslim selamat dari sebagiannya, maka sedikit sekali kemungkinan selamat dari yang lainnya. Sebab-sebab ini sebagiannya ada yang bersifat umum dan ada yang bersifat khusus.

Diantara sebab-sebab itu adalah:

1. Hilangnya keikhlasan.

2. Lemahnya ilmu syar'i

3. Ketergantungan hati kepada dunia dan melupakan akhirat.

4. Fitnah (cobaan) berupa istri, anak dan harta.

5. Hidup di tengah masyarakat yang rusak.

6. Berteman dengan orang- orang yang memiliki keinginan yang lemah dan cita-cita duniawi.

7. Melakukan dosa dan maksiat serta memakan  barang-barang yang haram.

8. Tidak memiliki tujuan yang jelas (baik dalam menuntut ilmu maupun berdakwah)

8. Lemahnya iman.

9. Menyendiri (tidak mau berjama'ah).

10. Lemahnya pendidikan

*FUTUR ADALAH PENYAKIT YANG SANGAT GANAS*, namun tidaklah Allah menurunkan penyakit melainkan Dia pun menurunkan obatnya. Akan mengetahuinya orang-orang yang mau mengetahuinya, *dan tidak akan mengetahuinya orang-orang yang enggan mengetahuinya.*

Diantara obat penyakit futur adalah:

1. Memperbaharui keimanan.

Yaitu dengan *mentauhidkan Allah dan memohon kepada-Nya agar ditambahkan keimanan,* serta memperbanyak ibadah, menjaga shalat yang lima waktu dengan berjama'ah, mengerjakan shalat-shalat sunnah rawatib, melakukan shalat tahajjud dan witir. Begitu juga dengan bersedekah, silaturahmi, birrul walidain, dan selainnya dari amal-amal ketaatan.

2. Merasa selalu diawasi oleh Allah Tabaraka wa Ta'ala dan banyak berdzikir kepada-Nya.

3. Ikhlas dan taqwa.

4. Mensucikan hati (dari kotoran syirik, bid'ah dan maksiat).

5. *Menuntut ilmu, tekun menghadiri pelajaran, majelis taklim, muhadharah ilmiyyah, dan daurah-daurah syar'iyyah.*

6. Mengatur waktu dan mengintrospeksi diri.

7. Mencari teman yang baik (shalih).

8. Memperbanyak mengingat kematian dan takut terhadap _su-ul khatimah_ (akhir kehidupan yang jelek).

9. Sabar dan belajar untuk sabar.

10. Berdo'a dan memohon pertolongan Allah.

[Disalin dari "Buku Menuntut Ilmu Jalan Menuju Surga" Karya Fadhilatu Ustadz *Yazid bin Abdul Qadir Jawwas* - _hafizhahullahu Ta'ala_-,  hal. 302-304, cet. Ke 10 Pustaka At-Takwa tahun 2016 M].

-oleh Didin Nuralam-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar