Jumat, 08 Desember 2017

Ilfeel

Ada sebuah hikmah besar yang saya ambil dari peristiwa kemarin. Bahwa muruah seseorang bisa langsung ambles gara-gara hal sepele.

Ceritanya,

Ada seseorang yang anaknya ikut belajar di Masjid Marwah. Anaknya ada 3 awalnya, sekarang tinggal 2. Yang dulu, sekitar bulan juli, tagihan anak 3 itu mencapai 1.350.000 untuk spp bulanan 75.000 per anak per bulan. Artinya, per anak nunggak tagihan 6 bulan.

Setelah ditagih bolak balik, dan yang terakhir sedikit dikecam dengan kalimat "Sangat menghambat KBM" malamnya langsung ditransfer lunas.

Sekarang bulan desember, anak 2 tagihannya 1.230.000 dengan spp nunggak 6 bulan plus iuran seragam dan wisuda. Wisuda kan acara akhir tahun setahun sekali. Seragam juga 2 tahun baru ada lagi.

Karena penasaran, apakah di sekolah spp juga terhambat, saya pun investigasi ke sekolah. Ternyata aman. Hanya kurang 1 bulan saja.

Mau saya golongkan ke orang tidak mampu? Rasanya berat. Suaminya kuliah s2 atau s3. Dia sendiri sering ikut latihan ini itu sejumlah ratusan ribu sekali datang. Kerjaan suaminya pengajar dan mengisi kajian dimana-mana. Dia juga, sering dipanggil kesana sini, juga dagang-dagang.

Ada yang ngasih tau agar sedikit diberi pelajaran, kalau belum bayar anaknya tidak boleh masuk belajar. Tapi saya nya yang tidak tega. Melihat wajah polos anak-anak yang mau belajar kok disuru pulang karena belum bayar spp.

Saya cek disekolah ternyata spp nya tidak masalah. Aman. Jadi kenapa ketika belajar Al Qur'an jadi menyepelekan?

Ah, saya jadi ilfeel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar