Senin, 02 April 2018

Catatan Perjalanan Ke Malang 29 Maret 2018

Perjalanan dilakukan untuk mengambil hikmah besar yang terkandung didalamnya. Terdapat suka maupun duka yang ibrohnya harus diambil atau bisa menjadi rugi. Hanya mendapat lelahnya saja.

Kali ini perjalanan ke Malang dalam rangka memenuhi undangan Kak Ifa, kakak pertama Kak Farhad. Icha, anak pertamanya menikah.

Kami, tepatnya saya, Mus'ab, Rumaisha, dan Abbas, Mira dan rehana juga Raisa, serta Rima beserta Humam, Neyna dan Vera, tinggal dalam sebuah rumah. Betapa meriahnya!! (Yakinlah, itu bahasa halus dari rame dan nguyap)

Sayangnya, bagian kasur saya malah kena bocor. Waktu hujan, air membasahi kasur. Terpaksa saya dan anak-anak pindah rumah hanya untuk tidur saja. Baju dan lain-lain masih dirumah itu.

Hikmahnya, saya memandang acara mantu ini kurang tertata dengan rapi. Memang tidak mudah menata acara. Apalagi yang tidak biasa. Kok sepertinya semua dilakukan sendiri. Jadinya kerepotan dan banyak yang tidak sesuai harapan.

Bukan, bukan mau mencacat orang yang sudah mengundang saya. Ini hanya catatan pribadi buat saya. Ada banyak hal yang bisa di skip demi banyak hal yang lebih penting. Contohnya, makanan sebaiknya order jadi mengingat ada tamu yang harus disambut. Beberapa pekerjaan sebaiknya dimintakan bantuan ke sanak saudara mengingat keterbatasan tenaga. Dan lain-lain.

Juga kebanyakan acara ternyata jadinya malah seperti buang uang ya. Paling enak menurut saya, acara nikah sekaligus resepsi langsung laki-laki dan perempuan. Dipisah tentunya. Satu acara artinya penghematan uang, tenaga, pikiran, dan ternyata tamu yang datang lebih suka. Ga harus menyediakan beberapa pakaian yang pastinya berbeda-beda. Sang manten juga gonta ganti baju bikin lelah.

Oiya, kalo ada jasa dekor sederhana tapi anggun dan terjangkau kayaknya bakal laris deh. Mahal-mahal buat apa coba? Huehehehehe... buat foto aja fungsinya.

Yang penting itu malah jamuannya. Jamuanlah yang harusnya dibuat istimewa. Karena menjamu tamu dengan baik adalah sunnah Rosulullah sallallahu alaihi wasallam. Bukan dandanan berlebihan, atau dekor mewah dan lain-lain. Tapi, kalo memang dirasa uang berlebih ya gapapa sih. Hanya saja yang uangnya pas-pasan, fokus di penampilan seringnya melupakan jamuan. Makanan seadanya bahkan beberapa bikin miris. Atau jamuan istimewa ternyata hutang sana sini. Menimbulkan masalah baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar