Tiba di hotel, meski awalnya masih berupa hotel transit, tetap saja kita akan tinggal satu kamar dengan kawan baru yang belum kita kenal siapa dan latar belakangnya seperti apa.
Maka kita pun harus pandai-pandai menjaga diri agar bisa tinggal dengan nyaman bersama mereka.
Awalnya bisa diadakan sebuah waktu khusus untuk berkenalan. Saling mengenalkan diri seperti nama, alamat rumah, nomer hape, latar belakang keluarga dan lain-lain secara umum. Nomer hape penting untuk dimiliki dan diperlukan pada saat-saat penting.
Sampaikan kondisi-kondisi yang memerlukan kemakluman dari teman, seperti ketika saya tidak tahan AC dan memilih tempat tidur yang tidak terkena AC. Atau mungkin ada yang harus agak lama di kamar mandi sehingga bisa di menej waktunya agar yang lain tidak dirugikan.
Hidup bersama kawan baru membutuhkan kelapangan dada. Menerima kekurangan teman karena diri kita juga punya kekurangan yang ingin diterima orang lain.
Kadang, kita harus menunggu yang agak lama ketika akan makan atau sholat. Bersabar dulu, lalu sampaikan dalam waktu yang tepat bahwa kita ingin sholat berjamaah tepat waktu atau sebelumnya supaya bisa sholat sunah dahulu. Sampaikan dengan bahasa yang bagus dan tidak menyinggung.
Ujian pun dimulai. Kita dituntut juga untuk menutupi aib saudara yang akhirnya terlihat dengan sendirinya. Kita juga dituntut untuk bersabar dengan keadaan apapun dari kawan kita yang tidak sesuai dengan kepribadian kita.
Akhirnya untuk dapat bertahan hidup dengan nyaman selama beribadah, lapang dada dan sabar harus dikedepankan. Bila emosi marah melanda, maka bagaimana kita bisa beribadah dengan baik selama disana? Adanya semakin tersiksa dengan suasana yang tidak nyaman dan akhirnya ditakutkan menambah dosa
![]() |
| Ki Ka : Fila, Nona, Ita, Dalila, Mia, Hania, Nung, Nofa, Atika, Elvi |

Tidak ada komentar:
Posting Komentar