Pada tanggal 9 Dzulhijjah, semua jamaah haji bergerak menuju Arafah untuk menunaikan rukun haji yang paling penting yaitu wukuf di Arafah.
Waktu wukuf di Arafah adalah saat-saat dimana Allah Ta'ala sangat membanggakan ummatNya. Saat ini adalah saat dimana doa-doa tak lagi terhalang. InsyaAllah banyak dikabulkan oleh Allah Ta'ala.
Waktu dimulainya wukuf adalah setelah bakda dzuhur hingga masuk waktu maghrib. Saat itu sebaiknya sepenuhnya diisi dengan berdoa dan tidak banyak mengobrol, demikian kata ustadz.
Waktu yang singkat ini terasa berjalan begitu cepat. Sedang khusyu berdoa, tiba-tiba saja masuk waktu ashar ditandai dengan adanya khutbah arafah yang kedua untuk menyemangati para jamaah haji.
Melanjutkan berdoa, tak terasa maghrib pun tiba. Rasa-rasanya masih kurang dan masih ingin terus berdoa. Meminta dan menghiba pada Allah Ta'ala Sang Pemilik dan Pengatur kehidupan manusia.
Rasanya kami malu pada Ar Rohman, bila terus menerus meminta dunia. Padahal nikmat yang banyak sudah dialirkan. Disini makanan berlimpah dan nikmat, berdoa dalam tenda yang teduh dan nyaman. Bisa datang ke Arafah saja sudah merupakan nikmat yang sangat amat besar dan rasanya menjadi kesalahan yang sangat besar pula bila tidak disyukuri.
Setelah maghrib, raga kami meninggalkan Arafah. Namun hati kami masih tertinggal disana.
Ya Allah, sungguh kami masih ingin kembali ke Arafah. Kami merasa lemah, dan hanya kepadaMu kami meminta.
![]() |
| Suasana Di Dalam Tenda Arafah |

Tidak ada komentar:
Posting Komentar