Minggu, 14 Oktober 2018

Tumpahan Hati Seorang Ibu

Baru saja ada kabar kematian seorang anak laki-laki yang hendak bekerja, yang disebabkan oleh kecelakaan dijalan. Sebagai seorang ibu, yang memiliki dua anak laki-laki yang sedang jauh dimata, hal ini memantik rasa rindu mendadak.
Bagaimana kabar mereka? Apa yang sedang mereka lakukan? Apa yang mereka makan hari ini? Apakah ada yang membuat mereka bahagia? Apakah ada yang membuat mereka sedih?
Manusia benar-benar lemah tak berdaya. Yang tinggal satu rumah pun bila Allah menghendaki, maka terjadilah. Bagaimana dengan yang tidak tinggal satu rumah. Bahkan dengan sengaja melepas mereka supaya tinggal di pesantren dengan niat fi sabilillah mendidik mereka.
Tak ada setitik niat bahagia meninggalkan mereka disana. Hanya Allah yang Maha Tahu bagaimana rasa yang ada didalam dada ini. Berat sekali. Belum lagi rasa rindu yang tiba-tiba hadir seperti sekarang ini. Sering membuat air mata tiba-tiba mengalir deras tanpa bisa dibendung lagi.
Kalau saja hanya mata yang memandang jarak dekat kehidupan, maka hati tak akan rela meninggalkan mereka. Ingin rasanya selalu bisa melihat dan memandang mereka sepuasnya sepanjang waktu. Memastikan mereka dalam kondisi baik selalu. Memastikan apa yang mereka makan sepanjang waktu.
Tapi semua itu hanyalah perasaan ibu yang wajar terjadi.
Mata memandang lebih jauh kedepan. Melihat ke jarak beberapa tahun mendatang. Apalah jadinya mereka bila mereka hanya dirumah. Dididik oleh orang tuanya yang memiliki sedikit ilmu dan pengalaman. Belum lagi contoh-contoh buruk yang tersaji di hadapan mereka.
Biarlah jarak memisahkan kami. Namun hati-hati kami bertautan. Doa-doa kami bersambung diatas langit. Kami masih memandang langit yang sama. Kami masih menatap rembulan yang sama. Dan itu cukup buat kami memastikan bahwa yang kami tinggalkan baik-baik saja.
Hanya Allah Ta'ala lah sebaik-baik penjaga kami. Sebagai manusia, kami memenuhi semua ikhtiar terbaik dengan jalan memasukkan mereka ke pondok pesantren terbaik yang mampu kami cari. Memenuhi kebutuhan mereka supaya mereka lebih nyaman dan tenang belajar. Biarlah Allah Ta'ala yang membasuh kesedihan dan keletihan ini dan menggantinya dengan kebahagiaan yang abadi kelak. Amin Ya Robb...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar