Rabu, 15 September 2021

Pilihan : Sekolah Umum Atau Pesantren?

Jaman sekarang, beda dengan jaman dulu. Imej pesantren jaman dulu adalah tempat menampung anak-anak nakal. Anak buangan. Yang orang tuanya sudah tidak sanggup lagi mendidik.

Seiring berkembangnya jaman, sekarang imej pesantren jauh membaik. Justru orang tua berebut memasukkan anaknya ke pesantren. Bahkan ada satu pesantren, yang menerima pendaftaran sekian ratus anak sedangkan yang diterima tak lebih dari 50 anak.

Imej pesantren yang kumuh sudah tidak lagi menjadi masalah. Banyak pesantren yang bangunannya megah. Semua hanya penyesuaian budget keluarga saja, pilih yang mana.

Tapi tidak semua orang memilih mendaftarkan anaknya ke pesantren. Ada juga orang tua yang masih ingin menyekolahkan anaknya di sekolah umum bahkan harus yang negri. Alasannya bermacam-macam juga.

Apa kelebihan sekolah di sekolah umum, adalah sebagai berikut
1. Anak bisa selalu terlihat.
2. Anak bisa diminta tolong bila sedang tidak sekolah.
3. Anak bisa melanjutkan kuliah di universitas ternama pilihan.
4. Anak bisa mengikuti kegiatan lain diluar.
5. Makan dan tidurnya terjaga.
6. Lebih murah biayanya. Apalagi sekolah negri.

Sementara kekurangannya adalah
1. Anak tidak mendapat pelajaran agama lebih intens, dimana sekolah negri hanya satu kali setiap pekannya. Dan sekolah swasta hanya pelajaran dasar agama, tidak mendalam.
2. Anak tidak terkontrol pergaulannya, karena di sekolah umum sudah sangat mengerikan dengan berbagai kasus.
3. Anak sering tidak diketahui sedang ada dimana dan bersama siapa, orang tua lebih khawatir.
4. Anak tidak mendapatkan pelajaran disiplin yang ketat, di rumah orang tua lebih longgar biasanya.
5. Teman-teman anak bergaul tidak diketahui latar belakang keluarganya, karena penting sekali pengaruh teman dalam kehidupan anak seusia remaja.

Sementara kelebihan sekolah di pondok pesantren adalah
1. Anak mendapat pelajaran agama secara intens dan mendalam. Bahkan mendapat pelajaran langsung dari teladan para guru disana
2. Anak terkontrol pergaulanya, karena di pesantren tidak terjadi ikhtilat atau campur laki-laki dan perempuan.
3. Orang tua lebih tenang karena tahu anaknya ada dimana dan dalam bimbingan pesantren. 
4. Anak mendapat pelajaran dari disiplin yang ketat. Belum lagi anak juga lebih tahan banting fisiknya karena terbiasa dengan banyak hal diluar pelajaran sekolah seperti piket membersihkan sekolah dan sebagainya.
5. Teman bergaulnya mendapat bimbingan yang sama dari ustadz sehingga relatif lebih aman. 

Dan kekurangan bila anak sekolah di pesantren adalah.
1. Orang tua sering memendam rindu karena tidak bisa setiap hari melihat anaknya. Juga tidak ada gadget pribadi sehingga tidak bisa dihubungi sewaktu-waktu. Sebenarnya ada waktu orang tua bisa menengok. Namun tekad yang kuat agar anak lebih baik, maka rindu ini akan berbalas manis kelak insyaAllah.
2. Anak tidak bisa menolong orang tua perkara dunia sementara waktu. Namun ingatlah, bahwa dunia ini sementara. Pertolongan akherat lebih dibutuhkan. Anak yang sholih akan bisa menolong akherat orang tuanya.
3. Pilihan untuk melanjutkan kuliah terbatas. Untuk pesantren yang tidak ada pelajaran akademiknya, memang pilihannya akan menjadi terbatas. Namun sekarang banyak pesantren yang juga diajarkan pelajaran akademik dan lulusannya terbukti bisa masuk ke universitas ternama.
4. Anak tidak bisa mengikuti kegiatan diluar. Namun kegiatan di dalam pesantren sungguh lebih kaya akan pengalaman. 
5. Orang tua tidak bisa mengontrol makan dan tidur anak. Sesungguhnya makan dan tidurnya hanyalah perkara kecil. Jauh lebih baik memikirkan masa depan anak dari segala sisinya.
6. Lebih mahal biayanya. Karena anak menginap maka ada biaya makan anak selain biaya sekolah. Untuk itu dibutuhkan biaya yang lebih besar. 

Apakah tidak mungkin menjadi anak solih meski sekolah umum? Jelas mungkin. Karena sekolah ke pesantren pun tidak menjamin anak menjadi anak solih. Semua adalah karena hidayah Allah. Namun ikhtiar atau usaha menjadikan anak lebih solih akan lebih mudah bila sekolah di pesantren, karena lingkungan dan pergaulannya. 

Semua kembali kepada orang tua dan anak. Bila tetap ingin sekolah umum, maka orang tua harus siap dengan segala konsekuensinya. 
1. Meningkatkan komunikasi dua arah dengan anak.
2. Menciptakan hubungan yang lebih harmonis dengan anak
3. Mengontrol pergaulan anak dengan lebih ketat.
4. Membuat jadwal yang disiplin yang harus dipatuhi bersama 
5. Ajak anak untuk mengikuti kajian disaat anak libur sekolah
6. Tanamkan rasa takut kepada Allah, agar anak selalu merasa diawasi. 
7. Awasi penggunaan gadget. Orang tua harus mengetahui password agar bisa diteliti isi gadgetnya. Rutinkan patroli isi gadget.
8. Perbanyak doa agar anak selalu dijaga oleh Allah dan dijauhkan dari hal-hal negatif di luar sana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar