Rabu, 10 April 2024

Punya Anak Banyak?

Saya kagum sekali dengan ibu yang beranak banyak. Lebih dari 5 sudah saya sebut banyak. Sepupu saya anaknya 11. Kemudian ada juga video viral yang anaknya 10 dan semua hafidz qur'an.

Saya salut pada mereka. Dan bahkan itu cita-cita saya dulu. Punya anak banyak.

Tapi pada realitanya, punya anak banyak belum tentu menjadi kebaikan. Ada banyak hal yang menjadi penyebab yang akhirnya membuat orang tidak bisa memiliki banyak anak. Diantaranya adalah faktor kesehatan. Dokter sudah memvonis agar tidak boleh punya anak lagi karena kondisi kesehatan yang membahayakan ibu dan bahkan anaknya. Karena itu pasangan biasanya langsung memutuskan untuk KB agar mereka tidak lagi memiliki anak.

Penyebabnya banyak sekali. Ada yang memiliki varises hingga beresiko bisa pecah bila hamil lagi. Ada yang memiliki darah tinggi atau hipertensi. Dan banyak hal lain yang tidak saya bahas pada saat ini. 

Namun ada penyebab lain selain kesehatan yang menyebabkan tidak bisa memiliki anak banyak, yaitu faktor psikis. Saya menerima curhat dari beberapa teman dan saya bisa menemukan garis merah yang menghubungkan semua penyebab psikis wanita tidak bisa atau tidak mau punya anak banyak.

Garis merah itu adalah faktor suami. Suami memiliki peran yang sangat penting dan besar dalam kehidupan istri. Sikap suami menentukan kehidupan istri. 

Ada suami yang walaupun ekonomi kurang, namun sangat rajin bekerja dan sayang pada istrinya. Sehingga istri tidak enggan memiliki anak banyak karena merasa suami bertanggung jawab secara ekonomi. Juga membantunya dalam urusan rumah tangga. 

Ada suami yang kurang perhatian namun ekonominya baik. Dalam hal ini bila istri memiliki mental yang kuat, maka punya anak banyak tidak masalah. Toh yang penting nafkah tidak berhenti. 

Ada juga suami yang ekonomi pas-pasan, hidup ditopang dari istri bekerja, namun juga kurang perhatian pada istri. Curhat seorang teman yang pada posisi ini, ditambah suaminya pemarah pula suka memukul anak-anaknya. 

Kondisi yang menyebabkan istri bisa depresi, tidak memungkinkan seorang istri memiliki anak banyak. Bagaimana perempuan begitu ditekan dengan dalil agama harus bersikap sabar dan penyayang, punya anak banyak, namun tidak diiringi dengan nafkah batinnya berupa perhatian dan kasih sayang, ditambah pula harus bekerja.

Lihat saja semua keluarga yang punya anak banyak dalam kondisi ekonomi kurang maupun lebih. Ketika ditanya apa kunci mendidik anak banyak, sang istri selalu menjawab bahwa peran suami sangat penting. Pembagian tugas dalam keluarga, baik tugas rumah maupun tugas pendidikan anak. Semua dilakukan berdua, tidak mengesampingkan peran salah satu pasangan. 

Sungguh keterlaluan bagi suami yang sudah tidak memberikan perhatian pada istrinya namun terus menuntut istri untuk memiliki anak banyak.

Menurut saya, entah salah atau tidak menurut agama, maka bagi istri hendaknya berani mengemukakan pendapatnya untuk tidak memiliki anak lagi bila kondisi rumah tangga tidak memungkinkan. Karena suami yang tidak peka harus disadarkan dengan komunikasi. 

Hal ini agar anak yang ada tidak menjadi korban ketidakberesan dalam mengurus rumah tangga. Anak 3 atau 4 sudah cukup asalkan mereka menjadi qurrota a'yun atau penyejuk pandangan mata. 

Bagi suami, jangan memiliki seribu alasan untuk tidak memperhatikan istri. Alasan pekerjaan, alasan dakwah, dan alasan yang lain. Sesibuk apa dirimu dibanding Rosulullah sallallahu alaihi wasallam yang memiliki banyak istri, beliau sibuk berdakwah, seorang kepala negara, dengan urusan yang sangat berat, namun tetap memberikan perhatian dan kasih sayang pada semua istrinya. 

Bila istri terlihat lelah dalam mengurusi anak, ulurkan tangan dan perhatian untuk membantu dan menguatkannya. Beri jarak kehamilan agar istri bisa lebih kuat secara fisik dan psikisnya.

Dan bagi istri pula, jangan jadikan ini alasan untuk tidak memiliki anak banyak ya. Bila suami membantu dalam urusan rumah tangga dengan cukup, maka jangan membuat alasan tidak syar'i untuk tidak memiliki anak seperti berikut ini. "Nanti aku tidak bisa jalan-jalan kemana-mana kalau aku hamil dan punya anak lagi."

Ibu dimuliakan 3kali lebih tinggi dibanding ayah karena 3 hal. Hamil, melahirkan dan menyusui.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar