Minggu, 13 Oktober 2013

Maha Pemurahnya Allah, Betapa Pelitnya Manusia


Hari ini adalah hari Arafah. Hari dimana umat Islam yang sedang berhaji melakukan wukuf di padang Arafah. Mereka berdoa dengan segala kerendahan hati dan jiwa, mengakui kelemahannya sebagai manusia, memohon dengan segala penuh harap dan cemas akan terkabulnya semua doa-doa.

Sementara umat Islam yang tidak melakukan ibadah haji, disunnahkan untuk melakukan puasa Arafah selama satu hari. Selama satu hari saja, namun pahalanya begitu besarnya, dengan fadhilah yang luar biasa. Yaitu bisa menghapus dosa selama satu tahun sebelumnya dan satu tahun yang akan datang.

Hanya puasa satu hari saja, bisa menghapus dosa selama dua tahun, 830 hari. Betapa baiknya Allah! Betapa Pemurahnya! Sungguh meski hanya dosa kecil yang dihapus, tetapi ini merupakan kesempatan yang diberikan Allah untuk membersihkan jiwa kita dari tumpukan dosa-dosa. (keterangan : dosa besar hanya bisa terhapus dengan bertaubat)

Ada banyak kesempatan yang Allah berikan kepada manusia, sebagai bentuk Maha Pemurahnya Allah. Betapa bila kita renungi, sesungguhnya Allah Maha Mengampuni dosa-dosa dan berharap manusia bisa terlepas darinya. Sungguh Allah selalu memberi kita kesempatan untuk bisa masuk kedalam Jannah-Nya.

Sebagai contoh, apabila manusia berniat hendak melakukan kebaikan, Allah sudah memberinya satu pahala. Dan bila manusia benar-benar melakukan kebaikan itu, Allah akan memberikan pahalanya 10kali lipat, dan bisa berlipat-lipat lagi sesuai besar kecilnya amalan, sesuai dengan keikhlasan dan kesungguhannya melakukan. Tetapi apabila manusia berniat hendak melakukan keburukan, Allah tidak langsung memberinya satu dosa. Hanya bila keburukan itu sudah dikerjakan, Allah akan memberinya satu dosa saja.

Maha Besar Allah! Betapa luas samudra ampunan Allah.

Manusia tetap selalu diberi kesempatan untuk melakukan amalan-amalan sunnah setelah amalan wajib. Dengan bonus pahala yang berlipat-lipat. Dan janji pengurangan dosa.

Allah juga memberi aneka macam kenikmatan kepada manusia yang tiada terkira jumlahnya. Badan yang sehat, sudah merupakan kenikmatan yang besar. Belum nikmat rezeki makan yang selalu dapat kita rasakan setiap hari, rezeki kehidupan yang apabila kita renungkan, sungguh akan semakin menyadarkan dan membuka mata hati kita untuk mengakui betapa Maha Pemurahnya Allah!

Namun apa balasan kita sebagai manusia? Bahkan kewajiban saja kita melakukannya dengan asal-asalan. Amalan sunnah pun jarang kita lakukan. Dosa-dosa terus menggunung.

Manusia lupa nikmat badan yang sehat, dan selalu merusak badannya. Dengan cara tidak memakan makanan yang sehat, tidak berolahraga, dan merokok. Setelah badannya sakit, manusia pun sesungguhnya diberi banyak ampunan oleh allah karena rasa sakitnya. Namun, manusia pun masih tetap saja tidak bersyukur dan banyak mengeluh.

Manusia lupa akan nikmat makanan yang disantap setiap hari, dan enggan berbagi dengan sesama. Dan bila manusia diuji dengan berkurangnya harta, Allah tetap akan memberinya banyak pahala bila manusia bersabar menghadapinya.

Seharusnya manusia merasa malu untuk mengeluh. Sungguh nikmat Allah tidak dapat dibandingkan dengan segala kesusahan yang diterima manusia. Tetap akan jauh lebih banyak kenikmatan Allah.

Puasa hari Arafah ini, semoga bisa menjadi bahan renungan bagi kita semua, untuk selalu mensyukuri nikmat Allah, dengan cara selalu mendekatkan diri kepada Allah. Ada banyak kewajiban dan amalan sunnah yang sebaiknya secara istiqomah kita lakukan. Untuk mendapatkan ampunan Allah dan meraup kemurahan-kemurahan yang Allah sebarkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar