Jumat, 27 Desember 2013

Merugi di Tahun Baru

 Buat yang merayakan acara tahun baru dimanapun, coba simak ada beberapa kerugian yang didapat ketika secara sengaja dan sadar kaum muslimin yang merayakan pergantian tahun masehi

Pertama, merayakan tahun baru, berarti merayakan hal yang haram. Perlu diketahui bahwa perayaan (‘ied) kaum muslimin hanya ada dua, yaitu Idul Fithri dan idul Adha. Anas bin Malik mengatakan,

 “Orang-orang Jahiliyyah dahulu memiliki dua hari raya (hari Nairuz dan Mihrojan) di setiap tahun yang mereka bersenang-senang ketika itu. Ketika Nabi Sallallaghu ‘alaihi Wa Sallam tiba di Madinah, beliau mengatakan ‘Dulu kalian memiliki dua hari untuk bersenang-senang didalamnya. Sekarang Allah telah menggantikan bagi kalian dua hari yang lebih baik, yaitu hari Idul Fithri dan Idul Adha.” (HR. An-Nasa’i)


Kedua, merayakan tahun baru berarti bertasyabbuh (meniru-niru) orang kafir. Sejak dulu Nabi Sallallahu Alaihi wa Sallam sudah mewanti-wanti, bahwa umat ini kelak akan mengikuti jejak orang Persia, Romawi, Yahudi, dan Nasrani sedikit demi sedikit. Bentuknya adalah dengan mengikuti cara berpakaian ataupun berhari raya mereka.

Ketiga, terjerumus dalam dosa mengucapkan ‘Selamat Tahun Baru’. Sebab hal itu menjadi syiar bagi orang-orang kafir. Jadi, haram hukumnya bagi seorang muslim memberi ucapan selamat kepada mereka. Bahkan larangan ini telah menjadi ijma’ (kesepakatan) para ulama

Keempat, terjerumus dalam perzinahan. Jika diteliti bagaimana tingkah muda-mudi saat perayaan malam baru tersebut. Mereka tidak lepas dari aktifitas ikhlat (campur baur antara pria dan wanita) dan berkhalwat (berduaan). Tidak sedikit dari mereka yang yang akhirnya sampai berzina dari mulai tatapan mata hingga ke tahap akhir sekalipun.

Kelima, mengganggu kaum muslimin. Merayakan tahun baru banyak diramaikan dengan suara petasan, mercon , terompet, dan aneka suara bising lainnya di tengah malam. Sehingga acara itu bisa mengganggu aktifitas istirahat kaum muslim lainnya. Padahal mengganggu seorang muslim saja dilarang, sebagaimana sabda Nabi Sallallahu Alaihi wa Sallam, “Seorang muslim adalah seseorang yang lisan dan tangannya tidak mengganggu orang lain.” (HR Bukhori Muslim)

Keenam, Meniru perbuatan setan dengan melakukan pemborosan. Hanya dalam waktu satu malam, pada tanggal 1 Januari 2013, Jakarta menghabiskan biaya 4,8 Milyar. Itu baru Jakarta. Belum bila dihitung secara personal yang tentu jumlahnya akan sangat besar, yang dihambur-hamburkan untuk acara perayaan tahun baru. “Sesungguhnya orang-orang yang mubadzir itu saudaranya para setan, dan setan itu  sangat ingkar kepada Tuhannya” (QS Al Isra: 27)

Ketujuh, menyia-nyiakan waktu yang begitu berharga. Merayakan tahun baru termasuk membuang-buang waktu. Padahal waktu itu seharusnya menjadi hal yang berharga bagi manusia, yang tidak patut untuk disia-siakan. Nabi Sallallahu Alaihi wa Sallam telah memberi nasehat mengenai tanda kebaikan iman seseorang. “Diantara tanda kebaikan iman seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat baginya.” (HR Tirmidzi)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar