Kamis, 09 Januari 2014

Usamah Menjemur Pakaian

Jum'at adalah hari libur mingguan untuk Usamah dan Mus'ab. Mereka itu paling anti urusan rumah tangga. Apalagi kalau ada pembantu, wah.. merasa jadi bos kecil. Main perintah ini itu. Oh no!! Buat saya ini sebuah masalah.

Setelah pembantu yang terakhir ini keluar dan tak kan kembali lagi (perpisahan yang mengharukan #eh) Saya mencoba membuat urusan rumah tangga adalah pekerjaan bagi semua yang tinggal didalam rumah ini. Awalnya susah sekali. Mereka sudah terbiasa tidak melakukan pekerjaan apa-apa. Tapi toh lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali kan...



Misalnya hari ini tadi. Kami sudah rencana akan berangkat berenang pukul 06.00. Jadi sebelum itu, saya mewajibkan anak-anak ikut mempersiapkannya. Mus'ab bagian membereskan mainan Rumaisha, dan Usamah bagian menjemur pakaian dari mesin cuci. Rumaisha nya sendiri masih di alam mimpi. Sedangkan saya, berkutat didapur mempersiapkan ini itu sambil mencuci piring sisa makan malam.

Dengan wajah merengut, Usamah mulai melakukan tugasnya.

"Aku paling tidak suka menjemur pakaian." katanya.
"Loh, kemarin katanya paling tidak suka membereskan mainan, kemarinnya lagi bilang paling tidak suka mencuci piring.." jawab saya dengan santai.
"Iya. Aku paling tidak suka pekerjaan rumah." katanya lagi.
"Sama dong. Mamah kalau bisa tidak harus melakukannya, rasanya juga ingin santai-santai." jawab saya.
"Kalau Mamah tidak suka, kenapa dikerjakan?" tanyanya.
"Kalau tidak dikerjakan, apakah pekerjaan ini bisa selesai dengan sendirinya?" tanya saya bersifat retoris. kali ini Usamah diam, tidak menjawab. Merengutnya mulai menghilang. Daya pikir anak ini memang patut diacungi jempol. Logis.
"Kewajiban itu tidak butuh kamu suka atau tidak, yang penting harus dikerjakan. Tetapi bila kamu ikhlas mengerjakannya, tidak akan terasa berat kok.." nasehat saya.

Selesai acara menjemur pakaian.
"Sudah." katanya.
"Loh, kok cepat sekali kamu menjemurnya? Mamah saja belum selesai urusan dapur, kamu sudah selesai menjemur." tanya saya, pura-pura keheranan. Jelaslah, pakaiannya cuma sekali mencuci di mesin, sedangkan saya mencuci setumpuk piring, panci, dan membuat teh untuk dirumah dan persiapan renang.

Usamah tersenyum. Ada lesung pipit yang menambah manis wajah hitam gagahnya. Masya Allah. Barakallah fiikum.. Mudah-mudahan kamu semakin memahami ya, Nak...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar