Rabu, 11 Desember 2013

Pengaruh Para Feminis?



Saya membaca sebuah buku dalam antrian di seorang dokter. Judul bukunya adalah Wanita-Wanita yang Paling Berpengaruh di Dunia. Judul yang menarik. Dalam hati, saya berkomentar, berpengaruh baik atau buruk? Dimana letak pengaruhnya? Maka saya pun mengambil buku itu dan membacanya.

Setelah membaca, ada kesimpulan-kesimpulan yang terpikir dalam benak saya. Bila seorang Khadijah binti Khuwailid dikatakan berpengaruh karena pengorbanannya yang besar terhadap Islam, saya setuju. Atau bila seorang Marie Curie dikatakan berpengaruh karena jasanya dalam penemuan kimia atau apalah, saya masih setuju. Dampak dari pengorbanannya berpengaruh pada kehidupan zaman sekarang ini.


Atau istri Mao Zedong yang bernama Jiang Qing, dari seorang aktris menjadi penebar teror di China. Bertanggung jawab atas kematian ratusan rakyat China. Membuat aturan-aturan yang aneh dan kejam. Ya, dia juga orang berpengaruh, meski pengaruhnya buruk.

Tapi yang mengganjal dalam hati saya, adalah separo dari daftar nama-nama di buku itu, adalah seorang feminis, pejuang hak-hak perempuan, baik dalam bentuk perbuatan maupun tulisan. Mereka berjuang dan berupaya sedemikian rupa agar manusia lebih menghormati dan memuliakan wanita.

Ini aneh bin ajaib. Karena yang mereka perjuangkan itu pada dasarnya bukan untuk memuliakan wanita sebenarnya. Mereka sedang menghinakan diri mereka sendiri dan wanita lain, namun mereka tidak sadar.

Andai saja mereka adalah seorang muslimah atau hidup di negara Islam, mereka akan menyadari bahwa Islam telah memuliakan mereka. Semua hukum dalam Islam adalah hukum yang memuliakan wanita. Menempatkan wanita sesuai pada kodrat, kemampuan, dan kedudukannya.

Mungkin para feminis itu dianggap memiliki pengaruh. Dalam buku tersebut dikatakan bahwa mereka memiliki pengaruh yang baik. Namun dalam hukum Islam, jelaslah bahwa mereka tidak memiliki pengaruh yang baik. Justru mereka datang untuk merusak hukum Islam dalam memuliakan wanita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar