Begitu banyak keinginan yang muncul dari hati. Melihat ini itu, merasa ini itu.
Apalagi bila sudah pergi ke sebuah toko. Wah rasanya ada banyak keinginan yang berkecamuk dalam kepala. Rasanya ada saja yang kurang dalam kehidupan ini.
Apalagi ketika melihat ada anak-anak istimewa. Rasanya ingin bebenah lagi dan menata kehidupan, supaya anak-anak bisa belajar lebih fokus belajar dan belajar.
Apalagi ketika membaca buku-buku motivasi. Keinginan ini meledak-ledak dalam kepala.
Namun apa daya, kebutuhan berbicara berbeda.
Kebutuhan hidup kadang dibeli dengan emosi. Contohnya, ada sebuah wadah kecil pemisah kuning telur. Padahal tanpa itu pun saya bisa memisahkan putih dan kuning telur dengan baik. Tapi tetap saja ingin membeli wadah kecil itu karena bentuknya menarik. Itu contoh. Lainnya silahkan dipikirkan sendiri ketika hendak membeli barang, apakah ini keinginan atau kebutuhan.
Setiap anak dilahirkan berbeda, unik, dan spesial. Pada dasarnya tidak perlu iri melihat keberhasilan anak lain. Itu adalah rahmat Allah, dan hasil kerja kerasnya. Kasihan juga melihat anak yang ditekan dan dipaksa untuk melakukan keinginan orang tua, dan bukan kebutuhan anaknya.
Buku motivasi menurut saya kadang merusak motivasi juga. Dari yang bisa menerima kenyataan, menjadi sedih karena keadaan tidak ideal seperti yang digambarkan dalam buku. Saya pernah mengalami hal tersebut. Dan akhirnya untuk sementara, buku-buku motivasi saya singkirkan. Ada banyak keinginan yang tidak sesuai kehidupan nyata saya yang akhirnya membuat kehidupan semakin suram karena kurangnya rasa syukur. Padahal semua kebutuhan telah dicukupkan oleh Allah. Astaghfirullahal adhim...
#Catatan pagi yang sejuk dengan rintik hujan, dengan ringikan Usamah yang kesakitan badan dan perutnya, juga demam tinggi. Syafakumullah La ba'sa Tohur Insya Allah....

Tidak ada komentar:
Posting Komentar