Keimanan Abu Bakar Ra
Abu Bakar adalah sahabat nabi yang mulia. Abu Bakar berusia dua tahun
lebih muda dari Nabi Muhammad SAW. Ayahnya bernama Abu Quhafah, dan ibunya
bernama Salma binti Shakhr.
Abu Bakar mempunyai enam orang anak, yang bernama Abdullah, Asma’,
Abdurrahman, dan Aisyah ummul mukminin, Muhammad, dan Ummu Kultsum.
Pada hari pertama Nabi Muhammad diutus menjadi Rosul, Beliau mengajak Abu
Bakar untuk beriman kepada Allah. Tanpa berpikir panjang, Abu Bakar segera
bersyahadat dan memeluk Islam.
Abu Bakar segera mengajak sahabat-sahabatnya untuk masuk kedalam agama
Islam. Dalam waktu satu minggu, masuklah enam orang sahabatnya. Dan teruslah
Abu Bakar berdakwah hingga akhirnya banyak orang yang beriman karena dakwah Abu
Bakar.
Suatu hari, Abu Bakar sedang berjalan. Abu Bakar melihat ada sekelompok
orang yang sedang menyiksa. Ternyata yang disiksa adalah Bilal bin Rabah, budak
Habsyi milik Umayyah bin Khalaf.
“Hai, Umayyah! Apa kamu tidak kasihan melihat orang yang lemah ini?”
Tanya Abu Bakar. Dengan kasar, Umayyah menjawab.
“Kasihanilah sendiri!”
“Baik! Berapa harga yang kamu inginkan?” Tanya Abu Bakar.
“Sembilan Uqiyah emas.” Jawab Umayyah. Abu Bakar segera memberikan uang
tersebut kepada Umayyah. Melihat hal itu, Umayyah menertawakan Abu Bakar.
“Hahaha…Kalau kamu tadi menawar seharga empat Uqiyah pun akan aku
berikan!” kata Umayyah. Abu Bakar pun menjawab dengan tegas.
“Demi Allah, kalau tadi kamu menghendaki seratus Uqiyah pun pasti saya
bayar!” Abu Bakar segera mengajak Bilal pergi dari tempat itu, lalu
memerdekakannya.
Abu Bakar juga memerdekakan beberapa orang budak yang disiksa oleh
tuannya karena memeluk Islam.
Ketika Nabi Muhammad melakukan Isra’ Mi’raj, banyak orang yang tidak
percaya. Orang Kafir menertawakan beliau. Bahkan ada orang yang baru memeluk
Islam pun kembali murtad, keluar dari Islam.
Abu Bakar segera menemui Nabi Muhammad untuk mendapatkan cerita Isra’
Mi’raj beliau. Abu Bakar pun menyimak cerita itu. Lalu dengan penuh keyakinan
Abu Bakar berkata,
“Engkau benar! Aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.
Seandainya Nabi Muhammad melakukan jarak yang lebih jauh, aku pun tetap
percaya.”. Mendengar jawaban itu, Nabi Muhammad pun bersabda, “Kamu adalah
Ash-Shiddiq.”
Itulah Abu Bakar yang selalu meyakini setiap kebenaran dari Nabi Muhammad
SAW. Kita sebagai orang Islam pun juga harus yakin terhadap semua ajaran agama
Islam dan berusaha untuk selalu melakukan Ibadah kepada Allah.
Hijrah Bersama Nabi Muhammad SAW
Allah telah memerintahkan Nabi Muhammad untuk menyuruh umatnya berhijrah
ke Madinah. Abu Bakar sangat gembira ketika mengetahui bahwa dirinya akan
berhijrah dengan Nabi Muhammad SAW. Abu Bakar menyiapkan dua unta yang bagus,
dan membawa harta yang banyak.
Sampailah mereka disebuah gua untuk beristirahat dan berlindung dari
kejaran musuh. Namanya Gua Hira’. Abu Bakar menahan Nabi Muhammad yang hendak
masuk ke dalam gua.
“Jangan masuk dulu ya Rosulullah, biar saya lihat dulu apakah ada bahaya
di dalam sana .”
Abu Bakar segera masuk dan melihat ke sekelilingnya. Setelah dirasa aman,
barulah Abu Bakar mempersilahkan Rosulullah untuk masuk.
“Bagaimana kalau mereka melihat kita di dalam gua ini?” Tanya Abu Bakar
gelisah.
“Tenanglah Abu Bakar, Sesungguhnya Allah bersama kita..” jawab nabi
Muhammad. Ternyata Allah melindungi mereka dengan memerintahkan laba-laba untuk
segera membuat sarang di pintu gua. Dengan adanya sarang laba-laba, musuh
mengira tidak ada orang yang masuk ke dalam gua. Karena kalau ada yang masuk, pasti
sarangnya sudah rusak.
Nabi Muhammad segera beristirahat dan tertidur di paha Abu Bakar. Ketika
Nabi tertidur, Abu Bakar tidak tidur sama sekali dan berusaha menjaga Nabi
Muhammad.
Tiba-tiba, muncullah kalajengking. Abu Bakar berusaha tenang dan tidak bergerak
menghindari kalajengking. Abu Bakar khawatir bila Nabi Muhammad bangun karena
gerakannya. Karena Abu Bakar tetap diam, maka kalajengking itu pun menggigit
Abu Bakar. Rasanya sakit luar biasa. Abu Bakar menahan rasa sakit itu hingga
tidak mendesah kesakitan. Tetapi tanpa disadari, air matanya menetes dan
mengenai pipi Nabi Muhammad.
Nabi Muhammad pun terbangun dan menanyakan keadaan Abu Bakar.
“Saya disengat kalajengking.” Jawab Abu Bakar sambil menunjuk tempat
sakitnya. Nabi Muhammad pun mengusap tempat sakitnya dan atas izin Allah, sakit
itu langsung hilang. Subhanallah!
Abu Bakar Mendapat Kabar Gembira
Pada suatu hari, nabi Muhammad dan para sahabatnya mengerjakan sholat
Subuh dengan berjamaah. Nabi Muhammad bertanya kepada para sahabatnya.
“Siapakah diantara kalian yang pagi hari ini berpuasa?”
“Saya.” Jawab Abu Bakar.
“Siapakah diantara kalian yang pagi hari ini telah menjenguk orang
sakit?”
“Saya.” Jawab Abu Bakar.
“Siapakah diantara kalian yang pagi ini telah bersedekah?”
“Saya.” Jawab Abu Bakar. Nabi
Muhammad pun bersabda,
“Wahai Abu Bakar, aku memberimu kabar gembira akan masuk surga. Kalau
seseorang melakukan amalan-amalan tersebut, dia akan mendapat kabar gembira
masuk surga.” Umar bin Khatab pun menjawab, “Saya tidak dapat mendahului kamu,
Abu Bakar….”
Pada saat perang Tabuk, Nabi Muhammad menganjurkan pada para sahabatnya
untuk bersedekah. Umar bin Khatab ingin mengalahkan Abu Bakar, maka Umar
membawa harta yang banyak ke hadapan Nabi Muhammad.
Nabi Muhammad bertanya kepada Umar, “Berapa harta yang kau tinggalkan
untuk keluargamu?” Umar pun menjawab,
“Setengah dari hartaku, Ya Rosulullah.” Lalu datanglah Abu Bakar membawa
harta yang lebih sedikit dari harta yang disedekahkan Umar.
“Berapa harta yang kau tinggalkan untuk keluargamu?” Tanya Nabi Muhammad.
“Aku meninggalkan Allah dan Rosul-Nya untuk mereka. Ini aku sedekahkan
semua hartaku.” Jawab Abu Bakar. Umar pun kembali menjawab.
“Aku memang tidak akan bisa mengalahkanmu, Abu Bakar!”
Abu Bakar beberapa kali menyedekahkan seluruh hartanya, yaitu ketika
membebaskan budak beriman yang lemah, ketika hijrah bersama Nabi Muhammad dan
ketika perang Tabuk.
Abu Bakar Menjadi Khalifah Pertama
Menjelang wafatnya Nabi Muhammad, Nabi menyuruh Abu Bakar untuk menjadi
imam sholat menggantikan Nabi Muhammad.
Ketika Nabi Muhammad wafat, para sahabat sangat kebingungan. Bahkan Umar
sangat marah dan berteriak sambil menghunuskan pedangnya,
“Siapa yang mengatakan Nabi Muhammad telah wafat, aku akan memenggal
lehernya!”
Abu Bakar segera mendatangi jenazah Nabi Muhammad dan menciumnya. Lalu
segera Abu Bakar menemui Umar dan mengatakan bahwa betul Nabi Muhammad telah
wafat. Tetapi Umar tetap tidak mau percaya. Abu Bakar pun berkata dengan suara
keras,
“Wahai semua manusia, siapa yang menyembah Muhammad, sesungguhnya
Muhammad telah wafat. Dan siapa yang beribadah kepada Allah, sesungguhnya Allah
maha Hidup dan tidak pernah mati.”
Setelah mendengar ucapan Abu Bakar, maka Umar pun mulai diam, dan
menangisi kematian Nabi Muhammad. Karena Abu Bakarlah keadaan yang
membingungkan saat itu bisa ditenangkan.
Setelah wafatnya Nabi Muhammad, para sahabat berkumpul untuk memilih
khalifah pengganti Nabi Muhammad. Mereka memilih Abu Bakar dan membaiatnya.
Banyak orang yang bergembira mendengar Abu Bakar menjadi khalifah. Anak-anak
kecil saling memegang baju Abu Bakar sambil berkata, “Ayahku…Ayahku..”.
kemudian khalifah itu berjalan sambil menggendong anak-anak kaum muslimin.
Abu Bakar menjadi khalifah yang sangat baik. Abu Bakar memerintahkan
pemberangkatan pasukan Usamah bin Zaid ke Romawi yang tertunda karena wafatnya
Nabi Muhammad. Banyak sahabat yang meragukan Usamah karena usianya yang masih
muda, yaitu 18 tahun. Tetapi Abu Bakar tetap mengirim Usamah karena Usamah
telah dipilih oleh Nabi Muhammad.
Abu Bakar memerangi orang-orang yang murtad, yaitu orang yang keluar dari
agama Islam. Abu Bakar juga memerangi orang-orang yang tidak mau membayar
zakat. Hingga semuanya kembali beriman kepada Allah.
Abu Bakar sakit keras dan merasa ajalnya sudah dekat. Maka Abu Bakar
memanggil Utsman bin Affan untuk menulis surat
perintah. Yaitu bila Abu Bakar wafat, maka yang menggantikannya adalah Umar bin
Khattab.
Tak lama, wafatlah Abu Bakar. Beliau wafat pada hari senin, hari yang
sama dengan wafatnya Nabi Muhammad. Para
sahabat sangat bersedih, dan menguburkan beliau disamping kubur Nabi Muhammad.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar