Pulang dari toko, saya berjalan kaki. Di depan saya ada 4
anak yang pastinya mereka masih usia SD. Laki-laki semuanya. Mereka ngobrol,
betapa mereka marah dengan salah satu temannya yang entah kenapa. Tapi yang
bikin telinga saya panas, betapa kata-kata kasar selalu keluar dari lisan kecil
mereka. Tampang mereka benar-benar bukan tampang anak-anak yang polos, tapi
malah mirip preman kecil, ditunjang penampilan dan kata-kata kasarnya. Bukan lagi
kasar, tapi sangat kotor.
Kenapa tidak ditegur? Duh, saya malas sekali saat itu. Sudah
capek pulang kerja hehehe..
Lalu saya juga dibuat heran dengan
sikap beberapa anak remaja, yang anteng banget depan hapenya. Senyum-senyum
sendiri. Awalnya saya kira, mereka lagi chatting dengan teman-temannya di grup.
Tapi, duh penasaran banget saya. Akhirnya, saya pura-pura melintas di belakang
mereka. Ternyata mereka lihat youtube! Tambah penasaran, mereka lihat apa sih
di youtube?
Sempat terlupa, karena sibuk
pekerjaan dan urusan anak-anak. Tetiba baca postingan di facebook tentang
bahaya vlog. Lalu saya teringat remaja yang asyik masyuk lihat youtube. Lihat
vlog kah mereka?
Apa itu vlog? Video blog,
mendokumentasikan apa saja kegiatan mereka dalam tema tertentu atau dalam
kesehariannya. Buat apa? Ya kalau yang bikin vlog sih jelas mencari dua hal,
ketenaran dan uang dari youtube. Semakin banyak yang lihat videonya, semakin
banyak penghasilannya. Ada yang sampai puluhan juta hanya dari youtube. Belum penghasilan
dari endorse, yang jadi sambilan hampir semua artis social media.
Trus, apa manfaatnya buat yang
melihat? Yah, asyik aja sih.. kata remaja yang saya tanya. Ada juga yang
menjawab seru, kekinian, gaul, dan lain-lain. Ada juga yang menjawab bisa dapat
ilmu.
Saya tambah penasaran. Lalu saya
mencoba menelusuri. Ternyata banyaaak sekali vlogger Indonesia. Ada yang beauty
vlogger, isinya cara-cara biar cantik, tutorial make up dan hijab dan lain-lain.
Ada juga vlogger yang isinya komedi. Food vlogger juga ada, isinya membahas
makanan saja.
Lha kalau isinya Cuma keseharian
sang vlogger? Hai, saya lagi disini nih.. blablabla. Atau kalau isinya vulgar? Ternyata
yang vulgar banyak banget subscribernya. Apalagi yang gamer hobi mengeluarkan
kata-kata makian, kasar bin kotor.
Haduh, penelusuran saya tentang
vlogging ini, memang bukan pasti. Setidaknya menurut saya, vloggingnya
anak-anak muda ini sangat tidak bermutu. Sangat. Tidak ada unsur edukasinya,
adanya malah unsur merusak. Anak diperlihatkan kehidupan hedonis nan mewah,
diberi lelucon yang sangat tidak bermutu bahkan berunsur bohong, diberi
tontonan yang amat sangat tidak baik untuk otak mereka.
Lalu, apa hasilnya remaja yang
hobinya menonton vlog mereka? Duh, bukannya menghasilkan, malah adanya merusak
diri mereka sendiri. Merusak mental dan jiwa mereka.
Belum lagi, bicara komen. Ya Allah,
pilu hati ini. Pernahkah kalian membaca isi komen dari vlog? Atau di facebook,
isi komen dari lelucon atau gambar meme? Atau isi komen berita sampah? Isinya,
bak tempat sampah. Kotoran semua. Kata kotor, kasar, vulgar nyampur jadi satu. Bukan
satu dua orang, tapi hampir semuanya! Menjijikkan!
Apakah saya terlalu lebay
mengkhawatirkan remaja pengguna sosmed?
Apakah saya harus mengikuti
sesebapak yang penulis terkenal itu, yang mengizinkan anaknya memakai hape agar
tetap gaul dan kekinian? Oh no, Pak. Saya tidak sanggup sama sekali.
Biarlah anak-anak saya tetap tidak
tahu atau terlambat tahu tentang dunia ajaib ini. Terlambat ketika mereka sudah
matang dan mantap bisa menyaring dengan pikiran yang jernih. Biarlah sekarang
mereka berkutat dengan buku tebal berhuruf arab gundul, dan enid blyton sebagai
hiburannya.
Para vlogger ajaib itu, semoga
tersadarkan bahwa semakin banyak follower mereka, semakin berat tanggung jawab
mereka, apalagi jika sangat berpengaruh. Ngeri euy…dengan dosa jariyah.
Akhir kata, saya mengingatkan diri
saya sendiri agar terus memeluk anak-anak. Mendekap mereka dan menjauhkan dari
bahaya yang kadang seperti belut, licin tidak bisa dipegang dan harus kena
akibatnya. Hanya Allah lah sebaik-baik pelindung, sekuat-kuat, dan
seaman-amannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar