Oleh : Heru Kurniawan
MAKAN AJA KOK REPOT
Beli garam aja dari Himalaya..
Belum lagi nyari ikan salmon sama chia seeds...
---
Nggak cuma urusan gaya dan penampilan...urusan makan ternyata juga ngikutin tren...
Dulu zaman saya unyu' - unyu' masih inget banget yg namanya tablet "alga hijau" sebut aja merek Sun Chlorella katanya kalau rutin dikonsumsi bisa buat ini itulah...sampai sekarang si alga ini digembar gembor dengan istilah sumber "klorofil" terbaik...plus segudang klaim...
Lha njuk piye tho, yang namaya klorofil ya nggak usah jauh2 beli yang mahal2...makan sayur 🥦 🥦 tiap hari yo beres...ngapa harus repot...
Masih dari era jadul konon katanya org Jepang yg tinggal di Okinawa umurnya panjang sampai 100 tahun, diklaimlah katanya gara2 mereka banyak makan "kalsium" laut, maka rame2 lah org cari suplemen kalsium, jualan pakai "iming2" dapat mobil BMW sama Mercedes-Benz...
Sekarang opo iyo ijek payu????
Malahan kapan itu ada orang Okinawa asli datang ke Indo bilang "rahasia" panjang umur penduduk disana adalah karena rajin makan pare... Whaaat pare pahit kae tho..
Whela dhalah, terus ngapain kemarin disuruh makan kalsium bejibun... kalau cuma pare disini mah banyaaaak....
Mbah kakung saya yang wafat umurnya waktu itu 82 tahun, makannya yo biasa, sekarang masih ada mbah putri umurnya 90an tahun makan yo biasa sayuran kampung...
Saudara mbah saya yang beberapa waktu lalu meninggal umur hampir 100 tahun juga makannya biasa, makanan kampung, umur 90 juga masih nyangkul...
Saya punya langganan apotik umurnya juga 90 tahun masih santai aja bisa jalan and hidup normal...
Kalau tak tanya sama mereka...
Si Mbah rutin makan kurma sehari sampai 21 biji kah?
Atau mungkin saffron?
Hmmm atau mungkin si mbah tiap hari makan masakan pakai garam Himalaya?
Paling dijawab, "Opo kuwi le?? Si mbah yo mangane jangan (sayur), urap, lalapan genjer, karo tahu tempe, ga eneng opo kuwi Himalaya-himalaya...!" 🙄🙄🙄
----
MAKANAN ITU KEARIFAN LOKAL
Temen ni ada yg makan aja aneh2, bikin salad pakai zucchini, tambah lagi taburan chia seeds...baru difoto masukin IG...
"Ini dia makanan sehat, kandungan ini itu bla bla, nikmat sehat dan maknyus..."
Lha ngapain tho ngikutin yg gituan mending makan gado-gado atau pecel aja enak...maknyus dan juga sehat...terpenting "murah"...
Lain lagi rekan yg muji2 ikan salmon, ini ikan bagus kandungan lemak sehat sama protein tinggi, bagus buat otak anak...
Halah, padahal kalau dibuka di daftar kandungan bahan makanan, protein ikan layang sama gembung mah jauh lebih bagus dari salmon...
Kalau pun alergi sama ikan laut masih ada ikan lokal yang jauh lebih enak dan hebat, macam lele dan patin...makyus, murah dan nda kalah sama salmon.
Kalau tak pikir ya kayaknya kita itu masih berfikirnya yang baru itu bagus, yang dari luar itu lebih hebat...
Okelah kalau teknologi tapi ini kan soal makanan mas....mbak... Makanan yang dikonsumsi tiap hari...
Makanan itu tiap daerah apalagi negara ya ga sama...
Pola makan terbentuk dari banyak keadaan lokal setempat, misalnya ni ya :
Orang Eskimo di kutub jarang bisa makan sayur, mau tumbuh dimana? Makanya pola makanan disana umumnya dari Ikan dan buruan laut. Bukan berarti mereka nda mau sayur, tapi nyari sayurnya yg rempong...
Sama kaya di Timur Tengah apalagi daerah kering sub sahara sana, makanannya paling daging buruan, buah yang bisa tumbuh seperti kurma misalnya ya jadi makanan pokok mereka...kalau ikan? Lha ikan apa yang hidup di padang pasir gitu???
Contoh lagi ya, di mexico orang doyan cabe, salad2 pedas, kenapa? Ya memang dari sononya doyan gitu, samalah kaya orang Menado yang doyan sambal...
Kita ini tinggal di Indonesia, banyak orang dari negara lain "iri" sama kita. Tanah subur, cuaca pas (nda dingin betul nda panas betul), macam2 sayuran dan buah bisa tumbuh, ikan mau laut sampai sungai ada, daging mulai sapi sampai merpati juga melimpah...
Lha ngapain nyari yang aneh2...
Mau kuat kaya orang Afrika misalnya masak harus makan daging Badak Afrika atau mau kuat kaya orang di gurun sahara kita nyari kadal gurun buat disate.
Makan dan minum itu kearifan lokal yang alami, dikehendaki oleh Allah SWT.
Memang dalam beberapa poin saya sepakat ada jenis2 istimewa yang tertuang dalam Hadits Nabi kita yang mulia...pun dalam Al Qur'an...
Cuma kadang ada sebagian orang yang terlalu berlebihan memaknainya...
Contoh...
Dalam Al Qur'an cuma dijelaskan secara umum makanan yang baik itu "halal dan thoyyib", nda sampai detail, kenapa? Karena prinsipnya nya yang penting halal dan baik, nggak ngerusak badan nda mubazir. Itu saja...
Terus ada juga keutamaan madu, pun saya mengimaninya...
Juga dengan kurma...
Kalau diperhatikan semua Firman Allah dan Hadits hanya menyebutkan makna yang umumnya saja lho...
Misalnya madu itu bisa jadi obat, obat apa saja? Tidak disebutkan.
Makan kurma dengan bilangan ganjil, terutama ruthab (kurma basah) jenis Ajwa...memiliki manfaat bagi tubuh... Tapi nda ada disebutkan sampai 21 biji tiap hari...
Ganjil itu bisa 3, 5 atau 7. Bahkan bilangan terbanyak dari berbagai hadits yang masyhur hanya menyebutkan sampai 7 biji ruthab Ajwa Madinah...
Lha yang bikin harus 21 biji itu darimana?
Alqur'an dan Hadits jelas benar, semua menuntun secara garis besar, global, umum.
Makanya kitalah yang disuruh berfikir dengan akal, kalau iya mau minum madu, kurma atau saffron misalnya, kita disuruh meneliti berapa dosisnya, bagaimana meramunya, berapa lama konsumsinya, apakah berlebihan atau tidak bagi tubuh??
---
FOKUS PADA MANFAAT, BUKAN TREN
Sekarang kira2 ya kok kenapa rame orang nyari saffron? Kenapa rame nyari garam himalaya?
Karena ada yg promosikan...
Terus perhatikan lagi, yang promosi ikutan jualan ga?
Kalau iya so pasti sedikit banyak tuh promotor ya "ngebela" produknya, secara...dia juga jualan...
Samalah kaya obat...
Saya tuh kalau minum obat pilih yg generik aja, ngapain beli yg merek macam2. Yang jualan merek A jelas lah bilang "ini paten"...lebih bagus lebih manjur bla bla...
Padahal saya tahu isinya sama aja, cuma beda "ongkos sponsor".
Pernah saya ditawarkan obat merek X isinya Betahistin (obat vertigo) dari pabrik Anu, katanya lebih bagus dari Merek lain.
Tak tanya sama seles yang jualan, "Mas sudah pernah ke pabriknya?"
"Pernah", katanya
"Nah, kebetulan juga saya pernah ke pabriknya juga, mas tahu dong kalau di pabrik itu diproduksi Betahistin generik juga?"
"Iya, betul.."
"Nah waktu itu setahu saya di pabrik bahan yang digunakan sama, dimasukkan dalam alat produksi yang sama, diperiksa sama orang yang sama, bahkan dikemas dalam bungkus yang sama. (Sambil saya bawakan kemasan Betahistin generik dan Branded dari pabrik tersebut).
Coba perhatikan Mas, bahkan kemasannya pun sama persis, ukuran bahkan bentuknya. Yang beda cuma di labelnya, yang satu dikasi label "generik" yang katanya paten ini dilabeli merek X. Lha isinya kan sama tho? Mending kalau beda pabrik mungkin ada beda dikit lah, tapi ini mah satu pabrik...apa bedanya???" 😅 😅 😂
Sama juga urusan makanan, ini soal selera.
Kalau urusan kesehatan ya lain lagi...
Sehat itu kumpulan dari berbagai macam hal, bukan soal makanan doang...
Coba aja kalau si mbah saya dijadikan bahan promosi mungkin lalapan genjer, kangkung sama tahu tempe bakalan "ngehits"...
Tinggal saya bilang...
"Saudara saudari sekalian... Ketahuilah resep umur panjang dan sehat ternyata tidak usah jauh2, makan aja lalapan genjer, oseng kangkung sama lodeh tempe sama nyangkul di sawah tiap hari...ini terbukti di kampung mbah saya, usia rata 80 sampai 90 tahun masih kuat nyangkul di sawah...ayo buktikan...!!!!" 😁😁💪💪🎉🎉
Agak lebay gimana gitu ya...
Sekali lagi sehat itu kumpulan dari berbagai hal, mulai makanan yang berimbang, aktivitas fisik yang cukup dan tepat, aktivitas berfikir yang terus diasah, lingkungan yang hygiene dan jangan lupa "takdir" atau kehendak Tuhan itu yang utama...biarpun ikhtiar maksimal tetap Dialah segalanya...
Jadi mengklaim makan ini makan itu lebih bagus dan sehat nda perlu aneh2...selow aja.. 😌😌😌
Wallahu a'lam...
Salam sehat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar