Ketika Mamah hamil, jidah Nur sudah ingin cucu perempuan. Ada nama yang ingin digunakannya. Cucu perempuan yang lainnya, tidak ada yang mau diberi nama yang diinginkan jidah. Maka, jidah berharap cucu dari menantu kesayangannya ini perempuan dan mau diberi nama sesuai keinginannya.
Benar, lahirlah bayi perempuan, yang diberi nama sesuai keinginan jidah. Namanya, Sholihah. Yaitu aku. Bangga betul diriku diberi nama oleh Abah yang sangat birrul walidain. Nurut sama orang tua dan selalu menyenangkan hati orang tuanya.
Dari saking senangnya, Abah mengadakan acara walimah aqiqah. Abah mengundang banyak teman dan saudaranya untuk makan malam dirumah. Saat itu masih di rumah Dewutan. Abah juga mengundang seorang ustadz sekaligus sahabatnya, Ustadz Abdullah Sungkar.
Orang-orang sudah berkumpul bakda maghrib. Adzan Isya' terdengar. Abah bermaksud menyelenggarakan sholat Isya' berjamaah dirumah, diimami oleh Ustadz Abdullah Sungkar. Namun beliau ditunggu-tunggu belum datang juga.
Abah melihat ke jalanan untuk mencari Ustadz. Benar saja, Abah melihat Ustadz naik motor tapi melewati Abah begitu saja. Abah berusaha memanggil tapi Ustadznya tidak menoleh. Akhirnya Abah melakukan sholat Isya' berjamaah tanpa Ustadz.
Setelah itu tak lama kemudian, Ustadz pun datang.
"Dari mana ustadz, kami tunggu-tunggu loh." Kata Abah.
"Saya sholat Isya' dulu di masjid." Jawab Ustadz.
"Kan bisa sholat berjamaah disini, bersama yang lain." Abah masih terus memberi alasan.
"Kamu jangan mengubah syariat. Sejak kapan sholat wajib berjamaah boleh di luar masjid??"
Abah sangat terkejut. Dan ingatan itu membekas dan mempengaruhi. Abah semakin berhati-hati dalam melaksanakan syariat.
Lalu acara makan-makan pun dimulai. Acaranya meriah, seru dan menyenangkan. Alhamdulillah Ya Robb. Abah memanggil ustadz untuk acara aqiqah dan mendoakan aku sang bayi saat itu.
Terima kasih ya Allah, atas karuniaMu berupa Abah yang begitu baik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar